Etika Profesi Admin Marketing PT Megah Sakti Mandiri

 

1.      Pendahuluan

 

A.    Latar Belakang Masalah

Etika profesi menjadi topic pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat

sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku etis karena selama ini perilaku etis selalu di abaikan. Etis menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari hukum.

            Sebagai anggota suatu profesi, admin juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri. Admin juga mempunyai tanggung jawab untuk kompeten dan menjaga integritas dan oyektif mereka. Kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis berhubungan dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap peran profesi admin, khususnya atas kinerja admin support marketing. Masyarakat yang merupakan pengguna jasa profesi membutuhkan seorang admin yang professional. Label professional disini mengisyaratkan suatu kebanggaan, komitmen pada kualitas, dedikasi pada kepentingan klien dan keinginan yang tulus membantu permasalahan yang dihadapi klien sehingga profesi tersebut dapat menjadi kepercayaan masyarakat.

            Dalam melaksanakan profesinya, seorang admin diatur oleh suatu kode etik admin. Kode etik admin, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan admin dengan para klien, antara admin dengan sejawatnya, dan antara profesi masyarakat.

            Dibawah naungan profesi, admin meposisikan diri sebagai penjual jasa, oleh karena itu admin diwajibkan mempunyai kepedulian yang tinggi secara teknis menguasai dan mampu melaksanakan standar kode etik yang dikeluarkan asosiasi profesi.

 

B.     Teori

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut De George : Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :

1.       Tanggung jawab

a.       Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

b.      Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

2.       Keadilan, Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

3.       Otonomi, Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.

 

SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :

1.       Melibatkan kegiatan intelektual.

2.       Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

3.       Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

4.       Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

5.       Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

6.       Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7.       Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8.       Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

 

PERANAN ETIKA DALAM PROFESI :

1.       Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

2.       Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.

3.       Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.

 

 

C.     Tujuan Penulisan

Artikel ini ditulis untuk memberikan bukti etika profesi wajib diterapkan karena

menyangkut asosiasi profesi, dan sebagai pembukti perbedaan persepsi antara admin dan mahasiswa terhadap etika profesi di Indonesia.

 

2.      Metode

A.    Waktu dan Tempat Wawancara

Wawancara dilakukan pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2022 pukul dan di lakukan

secara online yaitu melalui zoom meeting.

 

B.     Profil Narasumber

Siska Esa Octaviany atau yang biasa di panggil Siska ialah salah satu mahasiswa

yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Krisnadwipayana dengan jurusan Akuntansi. Sebelumnya Ia ialah salah satu siswi di SMAN 67 Jakarta dengan jurusan MIPA dan lulus pada tahun 2020. Ia Lahir di Bekasi pada tanggal 19 Oktober 2002 dan beralamat di Jalan Al-Amin III RT008/015, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Selama menempuh pendidikan Ia juga merupakan salah satu karyawan di PT Megah Sakti Mandiri dan bekerja sebagai Admin Marketing. Ia Beragama Islam dan Belum Menikah.

 

C.     Sesi Wawancara

Assalamualaikum wr. wb. Perkenalkan nama saya Firanita Pramesty dan pada malam hari ini,saya akan mewawancarai salah satu karyawan dari PT Megah Sakti Mandiri yang bekerja sebagai Admin Support Marketing. Nah pada malam hari ini, kita akan di temani oleh narasumber cantik kita yaitu Kak Siska,

Pewawancara  : Halo Kak Siska gimana nih kabarnya hari ini ?

Narasumber     : Halo Fir, Alhamdulillah aku baik fir, kamu sendiri gimana nih?

Pewawancara  : Alhamdulillah aku baik juga kak, ohiya ngomong – ngomong sepertinya 

  kamu baru aja pulang kerja ya ka? Wah pasti sekarang lagi lelah banget

  nih ka Siska, tapi Alhamdulillah ka Siska berusaha meluangkan waktunya  

  untuk ngobrol bareng disini.

Pewawancara  : Nah seperti yang sudah aku kabarin sebelumnya nih ka kalo malam hari

  ini aku mau sedikit bertanya – tanya tentang pekerjaan kakak dan berkaitan

  dengan etika profesi. Sebelum aku masuk pada sesi wawancara, kalau \ 

  boleh tau nih kak kamu sudah berapa lama ya kak kerja di perusahaan ini

  kak?

            Narasumber     : Ohiyaa Fir hehe, aku kebetulan di perusahaan ini baru sekitar 3 bulanan,

  tetapi sebelumnya aku juga sudah pernah bekerja di perusahaan lain.

Pewawancara  : Ouh jadi masih baru ya kak. Seperti informasi yang sudah kakak

sampaikan sebelumnya, kalo kak Siska ini bekerja sebagai admin  

marketing, kalau  boleh tau nih kak, tugas kakak sebagai admin marketing 

ini apa saja ya kak?

            Narasumber     : Okee, jadi aku sebagai admin marketing ini secara sederhana memiliki

  tugas memproses setiap orderan yang masuk dengan membuat sales order,

  lalu menginput setiap orderan yang masuk ke dalam system, aku juga

  membuat laporan achievement mingguan, bulanan, dan tahunan, lalu aku

  juga membantu mencari supplier merchandise untuk mendapatkan barang

  yang sesuai dan harga yang pas, dan yang terakhir tugasku itu yaitu

  merekap dan follow up setiap laporan complain customer. Kurang lebih

  tugasku seperti itu Fir.

            Pewawancara  : Ohh jadi kalau disimpulkan, sebagai admin marketing bukan hanya

  memproses setiap orderan ya kak, tetapi juga membuat laporan serta

  mencari supplier dan juga mem follow up setiap laporan complain

  customer. Kalau menurut kakak sendiri, etika profesi itu seperti apa si kak?

            Narasumber     : Kalau menurut ku, etika profesi itu landasan yang menjadi panduan

  para karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Misalnya pada profesi

  ku sendiri nih Fir, di profesi ku ini juga ada kode etif profesi untuk admin

  marketing.

            Pewawancara  : Kalau boleh tau nih kak, profesi kakak ini pasti memiliki kode etik profesi

  ya kak, boleh tolong disebutkan kak?

            Narasumber     : Oke, jadi di profesi aku ini ada beberapa kode etik profesi, yang pertama

  yaitu tanggung jawab profesi, dalam melaksanakan tanggung jawab

  sebagai professional, tentunya kita harus senantiasa menggunakan

  pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan yang akan

  kita lakukan dan tentunya kita harus memelihara kepercayaan konsumpen

  terhadap kita. Lalu yang kedua yaitu Integritas, di integritas ini

  mengaharuskan kita untuk bersikap jujur dan berterus terang. Pelayanan

  dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan semata.

  Integritas juga harus mampu menerima kesalahan yang tidak disengaja dan

  perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau

  peniadaan prinsip. Yang terakhir yaitu etika kerahasiaan, nah setiap

  karyawan mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan

  informasi tentang klien atau customer, kewajiban kerahasiaan juga   

  berlanjut bahkan setelah hubungan antar karyawan berakhir.

            Pewawancara  : Ohh okee jadi yang bisa aku simpulin itu ada tiga kode etik profesi utama

  yaitu tanggung jawab profesi, lalu integritas, dan yang terakhir itu etia

  kerahasiaan ya kak. Baik kak Siska, mungkin aku ada satu pertanyaan lagi

  untuk kakak nih. Kalau boleh tau ada tidak hambatan kakak dalam

  menjalani setiap job desk kakak sendiri?

            Narasumber     : Tentunya pasti ada Fir, karena pasti ada sebab dan akibat, sama halnya

  seperti pekerjaan, kalo untuk job desk aku sendiri mungkin sering bentrok

  antara job desk satu dengan lainnya. Misalnya nih aku ada kerjaan untuk

  membuat laporan mingguan yang deadlinenya ini jatuh di hari jumat, nah

  terkadang suka ada nih laporan yang tiba – tiba harus diselesaikan saat itu

  juga. Otomatis aku jadi kehambat untuk membuat laporan mingguan ini

  dan mendahulukan laporan yang harus ku selesaikan saat itu juga.

            Pewawancara  : Ohh baik kaa jadi mungkin salah satu hambatan itu ialah saat ada kerjaan

  yang tiba – tiba harus diselesaikan saat itu juga dan disisi lain ada deadline

  laporan yang harus diselesaikan dalam minggu itu. Baik kak mungkin tadi

  ialah pertanyaan dari aku ya kak hehe, sebelumnya aku mau  

  berterimakasih sekali karena kakak sudah meluangkan waktu kakak untuk

  ngobrol bareng aku disini, dan aku berterimakasih sekali untuk semua

  penjelasan dari kakak mengenai etika profesi yang ada di perusahaan

  kakak.

            Narasumber     : Oke Fir sama – sama, sebelumnya aku juga mau berterimakasih sama

  kamu karena udah ngasih kepercayaan ke aku buat jadi Narasumber di

  dalam wawancara kamu ini, semoga semua info dan penjelasan yang aku

  berikan dapat bermanfaat bagi kamu dan juga para pembaca nantinya.

            Pewawancara  : Baik kak Siska terimakasih kembali, dan untuk mengakhiri wawancara

  pada hari ini, aku izin untuk mendokumentasikannya ya kak.

  Nah okee sudah, terimakasih sekali lagi untuk kak Siska atas waktu dan

  penjelasan yang telah kakak berikan, kurang lebihnya aku mohon maaf 

  apabila mungkin ada kata – kata yang kurang enak untuk di dengarkan,

  Assalamualaikum wr. wb.

            Narasumber     : Waalaikumsalam wr.wb

 

3.      Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan teori dan hasil wawancara yang tertera di atas, maka etika akan

berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut penjelasan dari narasumber etika profesi merupakan landasan yang menjadi panduan para karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Menurut teori, Dalam melaksanakan profesinya, seorang admin diatur oleh suatu kode etik admin. Kode etik admin, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan admin dengan para klien, antara admin dengan sejawatnya, dan antara profesi masyarakat. Dibawah naungan profesi, admin meposisikan diri sebagai penjual jasa, oleh karena itu admin diwajibkan mempunyai kepedulian yang tinggi secara teknis menguasai dan mampu melaksanakan standar kode etik yang dikeluarkan asosiasi profesi. Dalam penjelasan narasumber seorang admin marketing memiliki tugas yaitu memproses setiap orderan yang masuk dengan membuat sales order, lalu menginput setiap orderan yang masuk ke dalam system, membuat laporan achievement mingguan, bulanan, dan tahunan, lalu juga membantu mencari supplier merchandise untuk mendapatkan barang yang sesuai dan harga yang pas, dan yang terakhir yaitu merekap dan follow up setiap laporan complain customer. Lalu dalam teori juga terdapat kode etik profesi, dalam wawancara dengan narasumber, ia memberitahukan tiga kode etik profesi utama  yaitu tanggung jawab profesi, dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai professional, tentunya kita harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan yang akan kita lakukan dan tentunya kita harus memelihara kepercayaan konsumen terhadap kita. Lalu yang kedua yaitu Integritas, di integritas ini mengaharuskan kita untuk bersikap jujur dan berterus terang. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan semata. Integritas juga harus mampu menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. Yang terakhir yaitu etika kerahasiaan, nah setiap karyawan mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau customer, kewajiban kerahasiaan juga berlanjut bahkan setelah hubungan antar karyawan berakhir. Menurut informasi dari narasumber juga ada beberapa hambatan yang dihadapi, salah satunya yaitu terkadang ada beberapa laporan atau tugas yang harus diselesaikan saat itu juga sedangkan ada tugas lain yang sedang dikerjakan, tetapi hambatan ini sudah biasa dihadapi oleh narasumber. Nilai-nilai kode etik itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap anggota karyawan, bahkan karyawan yang memiliki jabatan kecil sekalipun. Dengan nilai-nilai kode etik tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

 

 

4.      Kesimpulan

E                        Etika profei merupakan suatu sikap hidup yang bertujuan untuk dapat memberikan suatu                pelayanan yang sifatnya profesional kepada masyarakat. Etika profesi juga sangat berhubungan              dengan msyarakat atau juga konsumen dengan secara langsung. 

                            Etika profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, serta aturan profesional secara                     tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar atau baik serta apa yang tidak benar atau             tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain, tujuan dari etika profesi ini adalah untuk               seorang profesional tersebut bertindak sesuai dengan aturan serta juga menghindari tindakan                 yang tidak sesuai dengan kode etik profesi. 


        Lampiran 

        https://drive.google.com/drive/folders/1359s6bn0PvDidBy-XChPYdYOTEGXfmZv 


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan Digital

Essay Digital Marketing Part 1

Mengenal Skin Barrier